Rabu, 29 Februari 2012

Nggak Ada Ampun, Tentara AS Dihabisi


ILUSTRASI, TENTARA AS
  
Pasca Pembakaran Al Quran, Kemarahan Rakyat Afghanistan Tak Terbendung


Situasi masih mencekam pasca pembakaran Al Quran di pangkalan militer Amerika Serikat, di Afghanistan. Selain rakyat berunjuk rasa anti AS di seantero negeri, tentara AS di sana pun dihabisi tanpa ampun.
Dua tentara AS ditembak mati di kantor Kementerian Dalam Ne­geri ibukota Kabul, Sabtu, (25/2). Diperkirakan, seorang kolonel dan seorang mayor. Juru bicara Pa­sukan Bantuan Ke­amanan In­ternasional (ISAF) yang berada di bawah komando Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengon­firmasi, dua personel mereka ditembak mati di Kabul.
Seorang perwira Polisi Af­gha­nistan diduga terlibat dalam pem­bunuhan itu.  Pejabat anti tero­ris­me meng­iden­tifikasinya, Abdul Saboor (25). Dia tengah di­buru aparat ke­amanan karena ter­sangka utama dan telah mela­ri­kan diri saat pe­nyerangan terjadi.
Pembunuhan itu terjadi dalam hari kelima unjuk rasa anti AS pasca pembakaran Al Quran di satu pangkalan pasukan AS, Ba­gram. Insiden itu menegaskan, AS masih tak me­ngenal Afgha­nistan meski telah 10 tahun melakukan invasi dan meng­gulingkan pe­merintah Taliban.
Situasi yang makin memburuk ini mendorong NATO menarik seluruh stafnya dari kementerian-kementerian pemerintah Afgha­nistan. “Untuk alasan perlin­dungan pasukan, saya segera akan menarik semua personel ISAF lainnya yang bekerja di kemen­terian-kementerian di dan sekitar Kabul,” kata Jenderal John Allen, komandan ISAF. Gerilyawan Taliban mengaku bertanggung jawab atas penem­bakan itu.
Kendatipun Presiden AS Ba­rack Obama meminta maaf atas peristiwa pembakaran Al Quran itu dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengimbau ma­syarakat menahan diri, aksi massa terus berlanjut. Ke­ma­rah­an mereka tak ter­ben­dung lagi.
Setidaknya empat orang tewas dalam demo Sabtu. Sehingga total korban sudah mencapai 27 orang sejak aksi pekan lalu. Menurut pejabat kepo­lisian, demonstran juga membakar per­tokoan dan gedung di Provinsi Kunduz. Beberapa orang lainnya terluka.
Ribuan pengunjuk rasa juga mengepung kompleks PBB di  Kunduz dan terjadi ben­trokan dengan polisi. Sedangkan demo di Provinsi Laghman menye­babkan 20 orang terluka.
Pada demonstrasi anti AS Jumat (24/2), enam orang tewas. Dua orang ditembak mati di ibu­kota Kabul. Di provinsi ba­gian barat Herat empat orang tewas.
Unjuk rasa ini terjadi setelah petugas kebersihan Afghanistan menemukan sisa-sisa pem­ba­karan Alquran di pangkalan udara Amerika di Bagram. Angkatan Udara Amerika di Afghanistan pun merasa malu. NATO dan militer Amerika mengumumkan akan mengadakan penyelidikan mendalam dan meminta maaf atas kejadian tersebut. [Harian Rakyat Merdeka]

Comments
0 Comments
Komentarnya yang sopan sopan aja ya mas bro mbak bro ^_^

0 komentar:

Posting Komentar