Jumat, 18 Mei 2012

Sebuah Resensi MENGGUGAT BUKU BOLA - TIMO SCHEUNEMANN

Buku yang baru saja diluncurkan oleh Timo Scheunemann, yang berjudul KURIKULUM dan PEDOMAN DASAR SEPAK BOLA INDONESIA, menurut CN benar-benar buku yang sulit dipahami oleh para kalangan pelatih, atau anak-anak. Selain, bahasa yang sulit dimengerti - bertele-tele, juga karena petunjuk-petunjuk bagaimana menjadi pemain sepak bola yang benar-benar jegeeerrrr tak terlihat - juga tak memiliki visual yang enak dilihat dan perlu.

Anehnya lagi, PSSI yang rata-rata adalah 'bonekanya' Arifin Panigoro, memang tidak memiliki wawasan, pemahaman sekaligus ilmu sepak bola - hanya seolah-olah ikutan mendukung. Namun, tidak memberikan sentuhan apa pun dalam pedoman sepak bola tersebut.

Sungguh miris, pengurus PSSI - dengan gagah dan berani memberi kepercayaan kepada Timo Timo Scheunemann, yang bukan siapa-siapa dalam sejarah sepak bola Indonesia. Apalagi meluncurkan buku dengan judul yang sangat bombastis, yaitu Pedoman Dasar Spak Bola Indonesia, tanpa melalui riset, tanpa pengalaman yang dalam serta tanpa melihat kondisi sosial budaya nasional.

Saat ini, Pedoman Belajar sekolah-sekolah di Indonesia saja, masih sangat bobrok dan sulit dikendalikan konsep-konsepnya, sehingga setiap sekolah - tak pernah mampu menerima semua metodenya, akibat sistemnya dari awal sudah salah kaprah dan cenderung sebagai 'proyek'.

CN tidak menyalahkan Timo Scheunemann yang ingin menyumbangkan ilmunya untuk sepak bola nasional. Namun, Timo harusnya sadar betull - bahwa semua metode dasar-dasar sepak bola, kiblatnya bukan saja dari Jerman (negeri nenek moyangnya Timo). Sepak bola moderen saat ini, kibtalnya sungguh sangat beragam dan out-put yang dikeluarkan juga sangat dahsyat.

CONTOH
Coba kapan-kapan para penggemar CN - cari referensi tentang metode sepak bola yang pernah dibuat oleh Gary Lineker berjudul 'The Young Soccer Player'. Buku ini benar-benar sangat visioner, sangat jelas metodenya, dengan gambar-gambar (model asli anak-anak), serta mampu memberi inspirasi bagi anak-anak usia 7 - 13 tahun.

Bandingkan, dengan isi buku Timo Scheunemann, yang sepertinya ingin sekali menjadi sebuah metode, ingin memberikan informasi lengkap dari usia muda hingga dewasa. Padahal, sebuah buku metode dasar sepak bola, tidak bisa dicampur-adukan dengan metode sepak bola dewasa.

Kalau PSSI benar-benar PEDULI dan benar-benar punya wawasan dan referensi membuat buku pedoman, maka PSSI harus sangat bertanggungjawab atas isi buknya. Bukan, sekadar memberi kata pengantar, kemudian cuek tentang isinya yang sangat sulit dimengerti dengan efektif, serta dengan gambar-gambar metode grafis doang. Tanpa ada gambar-gambar visual yang nyata.

Itulah yang sepertinya, dalam membuat buku - justru punya presepsi yang berbeda. Timo sebagai penggagas tidak paham kondisi dan situasi organisasinya - PSSI. Sementara, organisasi PSSI sampai hari ini, tidak pernah beprikir tentang pembinaan, dan cenderung berkonsetrasi 'perang' dengan dua kompetisi dan dua wadah organisasinya.

Mana mungkin, jika organisasinya 'STRESS' berat, justru memikirkan pembinaan dengan jernih, matang dan konseptual. Karena, membuat METODE DASAR-DASAR Sepak Bola, wajib menyertakan semua stakeholder yang dinilai layak dan peduli, serta memiliki dasar-dasar PENELITIAN yang mendekati VALID ke arah intelektual. Bukan asal tunjuk orang, atau ketika ada gagasan karena membela kubunya, maka gagasan membuat buku diterima. Sungguh IRONIS.

KOSONG METODENYA
Setelah CN membaca bolak-balik dari semua buku Timo Scheunemann, kesimpulannya benar-benar sangat miskin tentang metodenya. Bayangkan saja, dalam metode sepak bola yang mungkin menjadi dasar-dasar inspirasi pengarangnya, hanya berkiblat sepak bola Jerman.

Mana mungkin, metode dasar-dasar sepak bola Jerman sangat miskin tentang cara-cara mengajarkan anak-anak bermain sepak bola. CN tidak melihat, Timo membedah dengan intelektual, khususnya masalah psikologisnya dengan gunakan berbagai sumbernya.

CN coba membandingkan beberapa buku berseri, yang setiap bukunya membedah semua aspek yang terkait dengan metode dasar-dasar sepak bola, khususnya untuk anak-anak.

Misalnya, buku yang dikeluarkan FA (PSSI-nya Ingggris), yang punya motto The Official Guaide to Success on and off the Pictch. Lembaga FA, mengeluarkan panduan dan pedoman yang punya fokus dan total menggarap satu masalah dalam pedoman dasar-dasar sepak bola.

Basic Team Coaching
Coba saja buka www.TheFA.com/FALearning yang dikarang oleh Les Reed, yang punya jabatan The Football Association's Acting Technical Director. Bayangkan saja, sosoknya selain dinilai FA punya ilmu disiplin akademisi sepak bola sepak bola, juga dibekali ilmu sebagai seorang aktor. Artinya, anak-anak yang mendapat ilmunya dari buku tersebut, dijamin dapat ilmu-ilmu trik-trik sebagai seorang aktor nantinya. Latar belakangnya, selain pernah menjadi pemain klub profesional, juga menjadi pelatih tim nasional Inggris usia 15 dan 17.

Fitness for Football
Buku yang wajib mendukung medote dasar-dasar sepak bola anak-anak, juga dibuatkan referensinya secara ilmiah. Pengarangnya, adalah Dr. Richard Hawkings - yang menjabat sebagai Deputy Head of Exercise Science at The Football Association. Judul bukunya 'Fitness for Football. Isinya, sangat terkait dengan buku judul pertamanya - 'Basic team Coaching'.

A Parent's Guide to Football
Judul buku ini, menjadi edisi berser ke-3 sbagaii buku pedoman dasar-dasar sepak bola untuk anak-anak. Mengapa orang tua sangat super penting? Karena, jika orang tua tidak ikut campur dalam pengembangan anak-anaknya di lapangan bola, dampaknya sangat bertingkat-tingkat nantinya. Buku yang dikarang oleh Les Howie, adalah orang yang benar-benar bertanggungjawab membangun klub-klub amatir dari FA.

Peran orang tua ini, sama sekali tidak disentuh didalam bukunya Timo Scheunemann. Bagaimana setiap orang tua bisa sharing dengan anaknya. Bagiamana membangun motivasi anaknya agar sepak bola adalah bagian dari hidup masa depan anaknya? Bagaimana orang tuanya melihat anaknya nonton sepak bola siaran langsung di televisi? PSSI harus super fokus dan peduli, bahwa ana-anak Indonesia yang gemar sepak bola mencapai 20 juta anak-anak. Kalau PSSI tidak mampu mengelola mimpi-mimpi mereka, maka diusia akil balik nantinya, mereka-mereka akan pindah minatnya. pakah ini dipikirkan oleh Timo dan PSSI.

Basic Refereeing
Buku seri ke-4 yang dikeluarkan FA, ditulis langsung oleh Ketua Komisi Wasit FA (PSSI-nya Inggris) - John Baker yang sudah mengeluarkan sertifikat hingga 30 ribu wasit, dari wasit-wasit amatir sampai profesional, serta klasifikasi wasit untuk usia muda hingga usia dewasa (amatir).
Para wasit yang memimpin pertandingan anak-anak atau SSB, tidak bisa diambil dari wasit-wasit yang sedang nganggur namun punya sertifikat untuk mimpin pertandingan usia dewasa. Apakah ini dipikirkan oleh Timo dan PSSI?

Psychology for Football
Buku edisi ke-5 yang wajib dijadikan pakem semua klub amatir dan profesional ini berjudul seperti di atas. Yang dikarang oleh Dr. Andy Cale dengan jabatan The Football Association's Education Advisor, dan juga pengajar di di Sports Psychology di Loughborough University.

Di buku ini yang dibedah adalah anak-anak dengan motivasinya, kepercayaan diri setiap anak, spirit membangun 'team work', sifat kepemimpinan setiap anak, cara berkomunikasi di lapangan dan di luar lapangan, serta bagaimana hubungan setiap anak dengan orang tuanya.

Maaf, ini hanya referensi CN tentang buku-buku metode sepak bola di seluruh dunia, dimana setiap buku memiliki hasil out-put yang bagus dikemudian harinya, bagi perkembangan anak-anak yang menjadi dewasa.

Oleh sebab itu, ketika membuka halaman demi halaman buku yang dibuat Timo Scheunemann dan direstui serta didukung PSSI atau pun lembaga Kemenpora RI, sepertinya jangan terburu-buru didaulat sebagai metode dasar-dasar sepak bola nasional. Lebih bagus, diuji dulu nanti hasil out-putnya.

Jangan terkesan hanya untuk kepentingan 'regim' buku ini diterbitkan, walaupun aslinya PSSI tidak peduli. Karena, kalau menurut CN menilai bahwa PSSI tidak peduli, karena melihat buku ini diedarkan tidak secara GRATIS. Buku ilimiah koq gratis ya. Harusnya, PSSI menghargai jerih payah Timo Scheunemann dan kawan-kawan dengan menjual dan membayar mereka dengans selayaknya sebagai intelektual. Namun, nyatanya PSSI membiarkan buku milik PSSI digratiskan. Sungguh memalukan.

Atau, jangan-jangan PSSI memang dari awal 'KOPONG' wawasan dan intelektualnya. Emang PSSI yayasan panti asuhan ya, buat buku digratiskan? Semakin jelas, bahwa PSSI tidak percaya diri, karena isi bukunya memang tidak dilakukan secara RISET?

Erwiyantoro
Pencinta Sepak Bola Nasional

PF :
Aku Cinta Padamu
Sm: https://www.facebook.com/pages/Cocomeo-News/147995238566016

Comments
0 Comments
Komentarnya yang sopan sopan aja ya mas bro mbak bro ^_^

0 komentar:

Posting Komentar