Kamis, 27 September 2012

Film 'Innocence of Muslims' yang Menghina Rasulullah dan Anti Islam Memicu protes berdarah

film-innocence-of-muslims-yang-menghina-rasulullah
Innocence of Muslims adalah film yang dibuat oleh Sam Bacille seorang kontraktor berdarah Yahudi yang tinggal di Amerika. Cerita tentang nabi Muhammad SAW yang kemudian memicu protes keras di Libya dan Mesir akhirnya memicu protes berdarah di sejumlah negara.


Film kontroversial ini dianggap kurang ajar karena mendiskreditkan sosok Nabi Muhammad. Hal itu membuat masyarakat muslim merasa dilecehkan dan marah.Di Benghazi, Libya, empat diplomat Amerika tewas mengenaskan karena kantornya diroket dan dibakar pada saat aksi unjuk rasa terkait film ini..


Gak tau apa yang ada di kepala orang - orang itu. Yang jelas terlihat adalah rasa kebencian mereka yang amat sangat akan islam. Bahkan Bacille mengatakan ” islam is a cancer “, yang berarti harus secepatnya dibinasakan dari tubuh. Film yang menggambarkan Nabi Muhammad penipu, suka meniduri perempuan, hidung belang yang suka melakukan pelecehan terhadap anak-anak. Naudzubillah…Namun, seburuk apapun gambaran orang (yang benci) tentang sosok Rasulullah SAW, itu tidak akan mengurangi kemuliaan beliau. Insya Allah…


Saya pribadi menganggap film itu sebagai film sampah yang tidak layak ditonton, dan tujuannya hanya untuk membuat umat Islam berbuat hal-hal yang diinginkan oleh si pembuat film. Akhirnya terbukti kan kalau mereka berhasil memancing kemarahan dan perbuatan anarkis sebagian umat Islam di dunia.


Diberitakan pula kalau para pemain di film tersebut sebenarnya tidak tahu menahu jika mereka memerankan film yang menunjukkan propaganda anti-Islam tersebut dengan menggambarkan nabi Muhammad sebagai seorang yang kejam. Mereka merasa ditipu oleh sutradara film tersebut. Mereka mengklaim semua referensi dan naskah yang disodorkan memiliki judul Laskar Desert.


Seorang aktris dari film tersebut, Cindy Lee Garcia, tak menyangka film yang dibintanginya, Innocence of Muslims, akan jadi seperti ini."Ini membuatku gila," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Gawker, Rabu, 12 September 2012. Dalam film itu, ia memainkan peran kecil sebagai wanita yang menyerahkan anaknya pada Nabi Muhammad untuk dinikahi. Padahal saat syuting film, bukan sosok Nabi Muhammad diketahuinya, tapi Master George. Nama Muhammad sendiri didubbing oleh sang sutradara pada proses pasca-produksi.


Film itu diluncurkan lewat Internet dan juga diunggah ke situs video terbesar saat ini milik Google, Youtube. Google pun menyadari, hal ini memang akan menjadi tantangan, karena konten yang dianggap tidak apa-apa di sebuah negara, mungkin menyinggung di negara lain. Walaupun pihak Gedung Putih sudah meminta Google untuk meninjau video yang memancing protes di kalangan umat muslim terutama di Timur Tengah tersebut dan mengharuskan Google menentukan apakah konten di video itu melanggar aturan atau tidak. 

 
Tapi Google tetap keukeuh kalau video tersebut tidak akan dihapus, hanya saja Google akan memblok video tersebut dari sejumlah negara yang dianggapnya radikal. Keputusan ini diambil sesuai garis panduan yang telah ditetapkan untuk situs Youtube.


Bagaimanapun janganlah kita sebagai muslim berbuat anarkis dan brutal seperti apa yang diharapkan oleh pembuat film tersebut. Benih dendam dan kebencian yang mereka tanam ternyata membuahkan hasil. Hanya disayangkan sampai terjadinya kematian Dubes AS untuk Libya saat demo terkait film tersebut. Sebenarnya islam sangat melarang keras seorang muslim untuk membunuh.

Comments
0 Comments
Komentarnya yang sopan sopan aja ya mas bro mbak bro ^_^

0 komentar:

Posting Komentar